cover
Contact Name
Arif Abadi, S.Kom.
Contact Email
penerbitan@isbi.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
penerbitan@isbi.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Panggung
ISSN : -     EISSN : 25023640     DOI : -
Core Subject : Education,
Panggung is online peer-review journal focusing on studies and researches in the areas related to performing arts and culture studies with various perspectives. The journal invites scholars, researchers, and students to contribute the result of their studies and researches in those areas mentioned above related to arts and culture in Indonesia and Southeast Asia in different perspectives.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 33, No 1 (2023): Nilai-Nilai Seni Indonesia: Rekonstruksi, Implementasi, dan Inovasi" : 10 Documents clear
Motif Batik Ciwaringin sebagai Identitas Budaya Lokal Cirebon Susi Machdalena; Reiza D. Dienaputra; Agus S. Suryadimulya; Awaludin Nugraha; N. Kartika; Susi Yuliawati
PANGGUNG Vol 33, No 1 (2023): Nilai-Nilai Seni Indonesia: Rekonstruksi, Implementasi, dan Inovasi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (954.87 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v33i1.2476

Abstract

Artikel ini membahas motif-motif Batik Ciwaringin yang mempunyai kekhasan dan keunikan tersendiri. Batik Ciwaringin dibuat tidak menggunakan pola dalam proses membatiknya, dikerjakan para ibu yang sudah berumur lanjut, untuk mewarnai batik digunakan bahan pewarna alam, motif batik kental dengan nilai-nilai Islam, karena awal mulanya terdapat batik di Ciwaringin dibuat oleh para santri di pesantren. Hal-hal tesebut menjadi unggulan Batik Ciwaringin dan menjadi identitas masyarakatnya. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Pendekatan ini digunakan untuk memaparkan kearifan lokal dan identitas masyarakat Ciwaringin. Data-data yang berupa motif-motif batik Ciwaringin diperoleh dari sanggar Batik Muhammad Suja’i dan sanggar Batik Risma. Data-data dipilah berdasarkan pola motif batik. Terdapat lima pola motif, yaitu pola geometris, pangkaan, byur, ceplak-ceplok, laseman, dan pola kombinasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motif-motif batik dengan berbagai ragam hias berasal dari alam di sekitar Desa Ciwaringin. Batik Ciwaringin merupakan hasil ekspresi kultural para perajinnya dengan motif-motif yang tidak keluar dari sosio-kultural Islam karena sejak awal adanya Batik Ciwaringin berpedoman pada ajaran-ajaran Islam. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Batik Ciwaringin menunjukkan identitas budaya Ciwaringin yang kaya akan flora dan fauna. Kata kunci: Motif batik, kearifan lokal, identitas Kata kunci: Motif batik, kearifan lokal, identitas.
Relevansi Ide, Konsep dan Bentuk dalam Proses Kreatif Karya Tari ‘Gandrung Liwung’ Inspirasi Merak Riyana Rosilawati; Lili Suparli; Ocoh Suherti
PANGGUNG Vol 33, No 1 (2023): Nilai-Nilai Seni Indonesia: Rekonstruksi, Implementasi, dan Inovasi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1632.377 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v33i1.2475

Abstract

Gandrung Liwung merupakan penciptaan tari kreasi baru yang terinspirasi dari burung merak, beberapa motif tari Merak, dan melihat tingkah sepasang remaja yang mulai tertarik terhadap lawan jenis. Penciptaan tari Gandrung Liwung sebagai upaya perbendaharaan dalam mata kuliah tari Kreasi Baru, dan pengembangan potensi di bidang seni tari bagi masyarakat. Metode kreativitas dengan langkah eksplorasi, evaluasi, dan komposisi digunakan dengan menghadirkan teori Rhodes 4 P (pribadi, proses, pendorong, produk), yang bermaksud menemukan suatu produk karya yang berarti, bermakna dan mampu mengubah dari yang biasa menjadi lebih inovatif bagi masyarakat pendukungnya. Penciptaan tari Kreasi Baru Gandrung Liwung sebagai karya inovatif yang masih melekat esensi tradisinya. Hal ini dilakukan bukan hanya untuk pencapaian target penciptaannya saja melainkan bertujuan pula agar dapat disosialisasikan kepada masyarakat luas khususnya kepada generasi muda. Kata kunci: Gandrung Liwung, tari kreasi baru, Merak, Kata kunci: Burung Merak, Inspirasi, penataan tari kreasi baru, Gandrung Liwung
Analisis Makna Figuratif dan Pergeseran Fungsi Andung “Tangis Ni Tao Toba” dalam Upaya Melestarikan Tradisi Andung Batak Toba Arsen Nahum Pasaribu; Jubil Ezer Sihite; Sondang Manik; Tiara K asaribu
PANGGUNG Vol 33, No 1 (2023): Nilai-Nilai Seni Indonesia: Rekonstruksi, Implementasi, dan Inovasi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.25 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v33i1.2344

Abstract

Penelitian tentang andung Batak Toba telah banyak dilakukan oleh peneliti dan akademisi yang tertarik dengan topik penelitian ini. Tetapi penelitian andung dari segi makna figuratif andung dan pergeseran dari penampilan andung masih jarang dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba untuk menggungkapkan makna figuratif dari andung “Tangis ni Tao Toba” untuk melihat apakah makna terkandung pada andung tersebut berisikan makna kias yang memberikan warna pada andung tersebut, dan juga dari segi penampilan andung ini apakah ada perbedaan dari penampilan andung pada tradisi kematian Batak Toba. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode ini bertujuan untuk memberikan gambaran suatu kejadian atau fenomena yang diteliti (Sugiono, 2014). Data penelitian ini adalah transkrip andung “Tangis ni Tao Toba” yang diambil dari video andung yang diunduh dari saluran Youtube. Temuan penelitian ini mengkonfirmasi bahwa syair andung “Tangis ni Tao Toba” berisikan makna kias yang didominasi oleh gaya bahasa pesonifikasi, simbol, dan metafor. Bentuk komunikasinya juga memiliki kesamaan dimana si pangandung berkomunikasi dengan MJB melalui tondi (roh) yang disimbolkan dengan alam dan hewan yang ada di sekitar Danau Toba. Sedangkan dari segi penampilan, andung ini berbeda dari penampilan andung pada tradisi kematian masyarakat Batak Toba pada umumnya. Andung ini dalam penyampaianya tidak dilakukan secara spontanitas dan tidak pada acara kematian. Kata kunci: andung, Batak Toba, makna figuratif, pergeseran penampilan
Wayang Beber Priangan: Alih Wahana Cerita Lutung Kasarung ke dalam Wayang Beber Hanggar Budi Prasetya; Haryanto Haryanto; Retno Dwi Intarti; Ignasius Krisna Nuryanta Putra; Fujidiana Ignaningratu
PANGGUNG Vol 33, No 1 (2023): Nilai-Nilai Seni Indonesia: Rekonstruksi, Implementasi, dan Inovasi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1601.398 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v33i1.2473

Abstract

Wayang beber merupakan salah satu genre wayang yang telah lama ada di Indonesia. Dibandingkan dengan genre wayang yang lain, wayang ini tergolong kurang berkembang. Sebagian besar literatur wayang beber membahas wayang beber Remeng Mangunjaya dan Jaka Kembang Kuning. Wayang beber masih memungkinkan dikembangkan dengan mengalihwahanakan cerita atau folklor lokal yang berkembang, salah satunya folklor Arya Kamandaka atau Lutung Kasarung. Tulisan ini bertujuan untuk menunjukkan proses alih wahana dari buku cerita Lutung Kasarung ke dalam wayang beber priangan dengan lakon Arya Kamandaka. Untuk mewujudkan ini, pengkarya menggunakan teori alih wahana dan teori ruang waktu datar (RWD). Teori alih wahana diterapkan untuk mengalihwahanakan cerita dari (wahana) buku ke dalam (wahana) wayang. Teori ruang waktu datar (RWD) diterapkan dalam mewujudkan cerita ke dalam bentuk wayang beber. Berdasarkan kedua teori ini telah berhasil dibuat wayang beber yang menceritakan kisah Arya Kamandaka kedalam tiga gulungan, setiap gulungan terdiri atas 4 sekuen. Cerita yang ditampilkan dalam wayang beber ini terlalu datar, kurang ada konflik, sehingga kurang menarik untuk dipertunjukkan. Penelitian ini menyarankan untuk dilakukan penelitian lanjutan untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan ini. Kata kunci: Wayang Beber Priangan, Arya Kamandaka, ruang waktu datar
Pelestarian Budaya Jawa: Inovasi dalam Bentuk Pertunjukan Wayang Orang Sriwedari Sri Rochana Widyastitieningrum; Een Herdiani
PANGGUNG Vol 33, No 1 (2023): Nilai-Nilai Seni Indonesia: Rekonstruksi, Implementasi, dan Inovasi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.682 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v33i1.1752

Abstract

Artikel ini membahas tentang inovasi bentuk pertunjukan wayang orang sriwedari di Surakarta. Inovasi pertunjukan wayang orang dilakukan agar tetap bertahan pada masa pandemi covid-19 yang dihadapi masyarakat. Inovasi sebagai hasil kreativitas dari para seniman muda pemain wayang orang sriwedari berupaya menghasilkan pertunjukan wayang orang yang menarik dan padat serta dapat diapresiasi masyarakat, khususnya generasi muda. Penelitian ini bersifat kualitatif, dengan pendekatan etnokoreologi dan dramaturgi. Metode pengumpulan data dengan studi pustaka, observasi, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi bentuk pertunjukan wayang orang dilakukan dengan cara menggarap aspek-aspek bentuk pertunjukan yang meliputi garap lakon atau cerita, alur dramatik, garap adegan, garap tokohtokoh, garap gerak tari, garap karawitan tari, tata rias, tata busana, tata panggung, tata cahaya, dan tata suara. Inovasi dilakukan oleh sutradara, pemain, pengrawit, dan pendukung lainnya. Inovasi dilakukan dengan mengutamakan capaian nilai estetik. Inovasi menghasilkan bentuk pertunjukan wayang orang lebih padat, atraktif, dinamis, dan menarik, serta durasi waktu pertunjukan semakin singkat, yaitu 2 jam. Hal itu berpengaruh pada pertunjukan wayang orang sriwedari bersifat kekinian dan eksis, serta diapresiasi oleh masyarakat luas, terutama Surakarta. Kata kunci: inovasi, pertunjukan, wayang orang, Sriwedari.
Potensi dan Permasalahan dalam Pengembangan Seni Kerajinan Tiohu (Mendong) Gorontalo I Wayan Sudana; Isnawati Mohamad
PANGGUNG Vol 33, No 1 (2023): Nilai-Nilai Seni Indonesia: Rekonstruksi, Implementasi, dan Inovasi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v33i1.2206

Abstract

Tiohu craft (Fimbristylis globulosa) in Gorontalo has the opportunity to be developed into a creative industry, but in fact the craft just can survive without having significant development. The lack of development on the craft is assumed due to a problem hindering, while its survivability up to now is expected due to the potential that support it. This study aims to analyze the potential and problems in the development of tiohu crafts in Gorontalo. This study employs a qualitative research method with a case study model. Data were collected through observation, interviews, and literature review. Data were analyzed interactively through data reduction, data display, and conclusions. The results showed that the Gorontalo tiohu craft has the potential to be developed but there are problems that hindering. These potentials and problems are revealed from the basic aspects of the craft, namely: the condition of craftspeople, production technology, product form and function, and distribution or marketing. These aspects are interrelated and have a direct influence on the sustainability and direction of its development, therefore it can be used as a basis in formulating strategies on developing Gorontalo tiohu craft in the future or other similar crafts
Interaktivitas User Objek Imersif dalam Multiplayer Virtual Tour Museum Bank Indonesia Wegig Murwonugroho; Winnie Septiani; Tjhwa Endang Djuana; I Nyoman Larry Julianto
PANGGUNG Vol 33, No 1 (2023): Nilai-Nilai Seni Indonesia: Rekonstruksi, Implementasi, dan Inovasi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v33i1.2328

Abstract

Virtual Tour (VT) Museum Bank Indonesia merupakan aplikasi menelusuri ruang museum secara maya, tanpa harus datang ke museum. Namun, muncul permasalahan pengguna hanya menelusuri ruang tanpa mengakses artefak yang dipamerkan. Penelitian ini mengembangkan aplikasi dalam bentuk Multiplayer Virtual Tour yang dapat dimainkan oleh lebih dari satu orang pemain, dalam satu layar virtual. Tangan pengguna (user) bersama pengguna lain seakan-akan dapat menyentuh artefak yang ditampilkan secara maya. Muncul keingintahuan impak efektivitas pembacaan materi pameran dengan menghadirkan konten imersif. Penelitian ini bertujuan menelaah respon pengguna dari segi usability dan interactivity. Secara metodologis, penelitian dianalisis dengan metode Miles and Huberman. Hasil kajian mengungkap bahwa aspek usability MVT terlihat lebih menarik. Pengunjung mengamati lebih detail materi pameran. Pengunjung tidak merasa sendirian, serasa dalam permainan game. Simpulan dalam penelitian ini menegaskan bahwa interaktivitas dibangun dengan keigintahuan pengalaman bermain-main dengan artefak imersif. MVT memunculkan kembali esensi pengunjung yang sejatinya makhluk sosial yang selalu ingin berinteraksi. Kata kunci: imersif, interaktivitas, kehadiran sosial, multiplayer virtual tour, museum.
Bondres Clekontong Mas sebagai Media Pendidikan Etis dan Estetis di Masyarakat I Wayan Dana; Ni Wayan Rizka Arisanti; I Made Agus Tresna Tanaya
PANGGUNG Vol 33, No 1 (2023): Nilai-Nilai Seni Indonesia: Rekonstruksi, Implementasi, dan Inovasi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v33i1.2472

Abstract

Bondres digunakan sebagai sebutan tokoh-tokoh rakyat jelata, yang karakternya mempresentsikan masyarakat pada umumnya. Tokoh ini hadir sebagai simbol kehidupan masyarakat dalam pertunjukan dramatari topeng di Bali. Pemainnya dilalukan oleh pemeran yang mampu mengekspresikan berbagai karakter melalui ungkapan tata rias-busana, gerak, tembang, humor, vokal-dialog sesama Bondres maupun berkomunikasi langsung dengan penonton. Ungkapan para pemeran melalui tindakan kocak dan menghibur itu, mampu menjadi media pendidikan etis dan estetis bagi masyarakat pentontonnya. Pendidikan etis berhubungan dengan etika, diungkap melalui penilaian sifat kebenaran atau kebaikan dari tindakan sosial berdasarkan tradisi budaya yang bersumber dari ajaran agama Hindu. Pendidikan estetis, mengenai penilaian terhadap keindahan, kenikmatan melalui ekspresi karya seni. Percakapan-percakapan etis dan estetis itu selalu digaungkan di setiap sajian Trio Bondres Clekontong Mas, sehingga masyarakat penonton mendapat tontonan segar yang menghibur dan mengedukasi. Dalam nilai hiburan itu dibingkai dan dibumbui lawakan yang memuat nilai-nilai moral sebagai tuntunan instrospektif dalam tatanan hidup, kehidupan dan berpenghidupan di masyarakat. Kata Kunci: Clekontong Mas, Pendidikan etis, Estetis, di masyarakat
Otoritas Estetik pada Pertunjukan Tari Dolalak di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah Nanik Sri Prihatini
PANGGUNG Vol 33, No 1 (2023): Nilai-Nilai Seni Indonesia: Rekonstruksi, Implementasi, dan Inovasi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v33i1.2474

Abstract

The Dolalak dance in Purworejo Regency is interesting to observe because it has developed with a creative appearance. At first Dolalak was presented by male dancers who seemed dashing, but with the presence of female dancers Dolalak appeared coquettish or cool. This happens because of the aesthetic authority exercised by the artists, both the composing artists and the performers. The purpose of this study was to identify and analyze the authority associated with the aesthetic touch performed by a dance leader and choreographer for the Dolalak dance, namely Melania Sinaring Putri. This research is a qualitative research used to look at the cultural phenomena of the Dolalak dance performance with a social approach that uses the theory of authority, the theory of work on, and the theory of dance creation. Data collection was carried out by way of literature study and interviews. The results of this study can be concluded that Dolalak is currently experiencing quite encouraging developments because of the creative touch of the artists as the owners. Keywords: Dolalak, authority, aesthetics, and work on.
Konsiderans dalam Estetik Karya Fotografi “Manekung” Yulli Adam Panji; Imam Akhmad
PANGGUNG Vol 33, No 1 (2023): Nilai-Nilai Seni Indonesia: Rekonstruksi, Implementasi, dan Inovasi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v33i1.2471

Abstract

Artikel ilmiah ini memaparkan penelitian dan penciptaan karya seni fotografi manekung. Penamaan tema “manekung” dalam karya fotografi ini diambil dari konsep bahwa karya fotografi dapat dijadikan sebagai media dari meditasi (manekung). Penelitian dan penciptaan memakai pendekatan Practice-led Research yang dilakukan melalui studi praktik di lapangan yang bertujuan menyajikan kreativitas di bidang fotografi. Adapun karya yang dihasilkan menyajikan kebaruan dalam aliran ekspresi fotografi. Tahapan metode penciptaan ini memakai tiga tahapan yaitu sebagai berikut. 1) Praproduksi: penyiapan alat dan bahan, observasi dan kajian pustaka, proses penemuan ide, dan proses meditasi. 2) Tahap Produksi: imaji abstrak dan konkret, eksplorasi objek, eksperimentasi bahan, pematangan konsep, dan meditasi. 3) Tahap Ketiga penyajian karya: pengemasan dan pameran fotografi. Penelitian dan penciptaan karya menghasilkan tujuh belas karya meditasi fotografi berbagai ukuran yang dikemas dengan frame, disajikan pada pameran dengan suasana yang dibangun pada ketenangan dan keheningan. Kata kunci: meditasi, manekung, fotografi, penciptaan, ekspresi, karya

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2023 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 33, No 3 (2023): Resiliensi Budaya sebagai Ketahanan dalam Menjaga Tradisi hingga Ekonomi Kreati Vol 33, No 2 (2023): Ideologi, Identitas, dan Kontekstualitas Seni Budaya Media Vol 33, No 1 (2023): Nilai-Nilai Seni Indonesia: Rekonstruksi, Implementasi, dan Inovasi Vol 32, No 4 (2022): Keragaman Budaya, Kajian Seni, dan Media Vol 32, No 3 (2022): Komodifikasi dan Komoditas Seni Budaya di Era industri Kreatif Vol 32, No 2 (2022): Ragam Fenomena Budaya dan Konsep Seni Vol 32, No 1 (2022): Varian Model Proses Kreatif dalam Cipta Karya Seni Vol 31, No 4 (2021): Implementasi Revitalisasi Identitas Seni Tradisi Vol 31, No 3 (2021): Budaya Ritual, Tradisi, dan Kreativitas Vol 31, No 2 (2021): Estetika Dalam Keberagaman Fungsi, Makna, dan Nilai Seni Vol 31, No 1 (2021): Eksistensi Seni Budaya di Masa Pandemi Vol 30, No 4 (2020): Kearifan Lokal dalam Metode, Model dan Inovasi Seni Vol 30, No 3 (2020): Pewarisan Seni Budaya: Konsepsi dan Ekspresi Vol 30, No 2 (2020): Identitas Sosial Budaya dan Ekonomi Kreatif Vol 30, No 1 (2020): Polisemi dalam Interpretasi Tradisi Kreatif Vol 29, No 4 (2019): Keragaman Seni dan Inovasi Estetik Vol 29, No 3 (2019): Transformasi Bentuk dan Nilai dalam Seni Budaya Tradisi Vol 29, No 2 (2019): Konstruksi Identitas Budaya dalam Seni dan Sastra Vol 29, No 1 (2019): Pegeseran Estetik Dalam Seni Budaya Tradisi Masa Kini Vol 28, No 4 (2018): Dinamika Seni Tradisi dan Modern: Kontinuitas dan Perubahan Vol 28, No 3 (2018): Identitas Kelokalan dalam Keragaman Seni Budaya Nusantara Vol 28, No 2 (2018): Dinamika Keilmuan Seni Budaya dalam Inovasi Bentuk dan Fungsi Vol 28, No 2 (2018): Dinamika Keilmuan Seni Budaya dalam Inovasi Bentuk dan Fungsi Vol 28, No 1 (2018): Kontestasi Tradisi: Seni dalam Visualisasi Estetik, Naskah, dan Pertunjukan Vol 28, No 1 (2018): Kontestasi Tradisi: Seni dalam Visualisasi Estetik, Naskah, dan Pertunjukan Vol 27, No 4 (2017): Comparison and Development in Visual Arts, Performing Arts, and Education in Co Vol 27, No 4 (2017): Comparison and Development in Visual Arts, Performing Arts, and Education in C Vol 27, No 3 (2017): Education, Creation, and Cultural Expression in Art Vol 27, No 3 (2017): Education, Creation, and Cultural Expression in Art Vol 27, No 2 (2017): The Revitalization of Tradition, Ritual and Tourism Arts Vol 27, No 2 (2017): The Revitalization of Tradition, Ritual and Tourism Arts Vol 27, No 1 (2017): Pergeseran Dimensi Estetik dalam Teknik, Pragmatik, Filsafat, dan Imagi Vol 27, No 1 (2017): Pergeseran Dimensi Estetik dalam Teknik, Pragmatik, Filsafat, dan Imagi Vol 26, No 4 (2016): Orientalisme & Oksidentalisme Sebagai Relasi, Dominasi, dan Batasan dalam Este Vol 26, No 4 (2016): Orientalisme & Oksidentalisme Sebagai Relasi, Dominasi, dan Batasan dalam Estet Vol 26, No 3 (2016): Visualisasi Nilai, Konsep, Narasi, Reputasi Seni Rupa dan Seni Pertunjukan Vol 26, No 3 (2016): Visualisasi Nilai, Konsep, Narasi, Reputasi Seni Rupa dan Seni Pertunjukan Vol 26, No 2 (2016): Semiotika, Estetika, dan Kreativitas Visual Budaya Vol 26, No 2 (2016): Semiotika, Estetika, dan Kreativitas Visual Budaya Vol 26, No 1 (2016): Nilai dan Identitas Seni Tradisi dalam Penguatan Budaya Bangsa Vol 26, No 1 (2016): Nilai dan Identitas Seni Tradisi dalam Penguatan Budaya Bangsa Vol 25, No 4 (2015): Representasi, Transformasi, Identitas dan Tanda Dalam Karya Seni Vol 25, No 4 (2015): Representasi, Transformasi, Identitas dan Tanda Dalam Karya Seni Vol 25, No 3 (2015): Ekspresi, Makna dan Fungsi Seni Vol 25, No 3 (2015): Ekspresi, Makna dan Fungsi Seni Vol 25, No 2 (2015): Pendidikan, Metode, dan Aplikasi Seni Vol 25, No 2 (2015): Pendidikan, Metode, dan Aplikasi Seni Vol 25, No 1 (2015): Kontribusi Seni Bagi Masyarakat Vol 25, No 1 (2015): Kontribusi Seni Bagi Masyarakat Vol 24, No 4 (2014): Dinamika Seni Tari, Rupa dan Desain Vol 24, No 4 (2014): Dinamika Seni Tari, Rupa dan Desain Vol 24, No 3 (2014): Identitas dalam Bingkai Seni Vol 24, No 3 (2014): Identitas dalam Bingkai Seni Vol 24, No 2 (2014): Modifikasi, Rekonstruksi, Revitalisasi, dan Visualisasi Seni Vol 24, No 2 (2014): Modifikasi, Rekonstruksi, Revitalisasi, dan Visualisasi Seni Vol 24, No 1 (2014): Fenomena dan Estetika Seni Vol 24, No 1 (2014): Fenomena dan Estetika Seni Vol 23, No 4 (2013): Membaca Tradisi Kreatif, Menelisik Ruang Transendental Vol 23, No 4 (2013): Membaca Tradisi Kreatif, Menelisik Ruang Transendental Vol 23, No 3 (2013): Sejarah, Konseptualisasi, dan Praksis Tradisi Kreatif Seni Vol 23, No 3 (2013): Sejarah, Konseptualisasi, dan Praksis Tradisi Kreatif Seni Vol 23, No 2 (2013): Eksplorasi Gagasan, Identitas, dam Keberdayaan Seni Vol 23, No 2 (2013): Eksplorasi Gagasan, Identitas, dam Keberdayaan Seni Vol 23, No 1 (2013): Strategi dan Transformasi Tradisi Kreatif: Pembacaan, Pemaknaan, dan Pembelajar Vol 23, No 1 (2013): Strategi dan Transformasi Tradisi Kreatif: Pembacaan, Pemaknaan, dan Pembelaja Vol 22, No 4 (2012): Dimensi Sejarah, Transformasi, dan Diseminasi Seni Vol 22, No 4 (2012): Dimensi Sejarah, Transformasi, dan Diseminasi Seni Vol 22, No 3 (2012): Manifestasi Konsep, Estetika, dan Makna Seni dalam Keberbagaian Ekspresi Vol 22, No 3 (2012): Manifestasi Konsep, Estetika, dan Makna Seni dalam Keberbagaian Ekspresi Vol 22, No 2 (2012): Signifikasi Makna Seni Dalam Berbagai Dimensi Vol 22, No 2 (2012): Signifikasi Makna Seni Dalam Berbagai Dimensi Vol 22, No 1 (2012): Menggali KEkayaan Bentuk dan Makna Seni Vol 22, No 1 (2012): Menggali KEkayaan Bentuk dan Makna Seni Vol 21, No 3 (2011): Narasi Metaforik. Strategi, dan Elanvital Vol 21, No 3 (2011): Narasi Metaforik. Strategi, dan Elanvital Vol 21, No 2 (2011): Simbol, Dokumentasi, dan Pengaruh Eksternal Seni Vol 21, No 2 (2011): Simbol, Dokumentasi, dan Pengaruh Eksternal Seni Vol 21, No 1 (2011): Seni, Lokalitas, Vitalitas, dan Pemaknaan Vol 18, No 1 (2008): Komunikasi, Makna Tekstual dan Kontekstual dalam Seni Pertunjukan Vol 18, No 1 (2008): Komunikasi, Makna Tekstual dan Kontekstual dalam Seni Pertunjukan Vol 15, No 36 (2005): JURNAL PANGGUNG: JURNAL SENI STSI BANDUNG Vol 1, No 31 (2004): Aksi Parsons Dalam Bajidor: Sistem Mata Pencaharian Komunitas Seni Tradisional Vol 1, No 31 (2004): Aksi Parsons Dalam Bajidor: Sistem Mata Pencaharian Komunitas Seni Tradision More Issue